A. Gambaran Kitab
Ø Karangan : Muhammad Ali Al-Sayis
Ø JumlahHalaman :814
Ø TerbagiDalam : 4 sanah
Ø Sanahpertama : 176 halaman
(Q.S. Al-Baqarah)
Ø SanahKedua : 238 halaman (Q.S. Al-Imran, An-Nisa, Al-Maidah, Al-An’am
Al-A’raf)
Ø Sanahketiga : 192 halaman (Q.S Al-Anfal, At-Taubah, An-Nahl, Al- Isra’,
Al-Hajj, An-Nur)
Ø SanahKeempat : 208 halaman
(Q.S. Al-Lukman, Al-Hujarat)
Ø Ukuran : 17x24
Ø CetakKitab :Tiga Kali Cetakan
Ø Pertama :Di Kairotahun 1356
H/1937 M
Ø Kedua : Di Kairotahun 1373 H/1954 M
Ø Ketiga : Di Percetakan Muhammad Ali
Shobih
Ø Cover
Ø Bentuk : BilMa’tsurdanBilRo’yi
Ø Metode : Tahlili (Analisis)
Ø Corak : Fiqh
Ø Sistematika : Mushafi (MushafUstmani)
B. Biografi
Prof. Dr. Ali al-Sayisadalahsalahseorangprofesor di fakultassyari’ah
,Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Beliaulahir di Motubis, Mesirpadatahun
1899 danwafatpadatahun 1976.Ali al-Sayisadalahseoranganak yang
tekunbelajar.Sejakkeciliabelajar al-Qur’an, sehinggadalamumur yang relatifmuda
(9 tahun) dapatmenghafalseluruhayat-ayat al-Qur’an. Iatidakberhentipadahafalan
al-Qur’an sajaakantetapikemudiandilanjutkankejenjang yang lebihtinggi,
sehinggasampaiberkesempatanuntukdapatbelajar di Universitas Al-AzharKairo.
Beliaumenerimasertifikatinternasionalpadatahun 1926
danmemperolehgelardoktorpadatahun 1929 denganperingkat ‘al-amtiyaz’. Beliau di
anggapsebagaipelopordalambidangilmuushuldanmerupakananggotadewantertinggi
Al-Azhardanadalahsatuanggotadariilmuwan senior.
Beliaumeraihpenghargaanilmiahdanfinansialpadabanyakkesempatansebagaibuktikemampuannyadalambidangilmupengetahuan.Diamemilikibanyakbuku-bukutentangilmuhadist,
fiqihdanushul.
Banyakbuku yang beliautulis, diantarakarya-karyanya:
a.
Tarikh Al-Tasri’ Al-Islamy
b.
TahdiidAwaail Al-Syuhur Al-Arabiyah
c.
TankiihuwaTashiihuTafsirAyat
Al-Ahkam
Kemudianbukunya yang paling terkenaladalahbuku ‘Fiqh al-ijtihady, tarikhul
al-tasyri’ al-islamiy’.SedangkankitabTafsirAyat al-Ahkammerupakan diktat yang
disusunoleh Muhammad Ali al-SayisuntukkalanganmahasiswafakultassSyari’ah di
UniversitasKairo, Mesir.Tetapikemudiansetelahmengalamibeberapapenyempurnaandanpengeditan,
diktat tersebutdibukukandanberedarluas di seluruhnegaramuslimtermasuk
Indonesia.
C. Metode
Kitab tafisir Ali Al-Sayis
menggunakan metode Tahlili (analisis), hal ini dapat dilihat dari penyebutan suatu
ayat dalam al Quran,kemudian ayat tersebut ditafsirkan sesuai dengan
permasalahan yang terkait,namun diperoleh beberapa langkah yang digunakan dalam
penafsiran tersebut;
1.
Disebutkanayattertentudalamsurattertentudanterkaitdengangramatikabahasa
2.
Disebutkanmunasabahdenganayatdansurat
lain baik yang sebelumdansesudahdanmenggunakanhadis-hadis yang
shahihdalamtafsirannya.
3.
Terdapatapendapatulama
yang disebutkandanterdapatsyair-syair
4.
Disebutkanistinbathhukum
yang terdapatdariayat yang ditafsirkan.
D. Corak
Corak tafsir Ali al- Sayis
memilki corak fiqh,sehingga sering disebut tafsir al ahkam,karena dalam
penafsirkan ayat-ayat al-Quran lebih banyak dikaitkan dengan
persoalan-persoalan hukum.Dan merujuk pada Imam Madzhab AhluSunnah wa Al Jama’ah.
E. Sistematika
Secara umum, sistematika yang digunakan Ali al-Sayis dalam kitab tafsir ini
adalah :
1)
Ia mengawali penafsiran dengan menyebut satu sampai tiga ayat hukum
yanghendak dikaji. Beliau tidak memulai dengan tema-tema kajian dahulu baru
kemudian mengumpulkan ayat-ayat yang berhubungan dengan tema, melainkan
menyebutkan sesuai urutan surat dan ayatnya lebih dahulu.
2)
Kemudianiamengurai kata-kata teknis
yang harusdipahamiterlebihdahulu.Tahapinidapatdisebut pula dengantafsir
al-mufrodat.
3)
Langkahberikutnya,
iamulaimenafsirkanfrase-fraseayat yang memilikikandunganhukum. Dalamhalini, Ali
al-Sayismengolaborasikajiandenganmengungkapkanpendapatparamufasssirbaikdarikalanganmufassirklasikmaupunkontemporer.
4)
Padabagianakhir, Ali
al-Sayismelakukanistinbathhukum yang disederhanakandariulasanayat-ayattersebut.
F. Komentar Ulama’
Berdasarkanpengamatanpenulis, terdapatbeberapapenilaianterhadapkitabtafsir
Ali al-Sayisini, diantaranya:
1.
Dari aspek metode, muufassir menggunakan metode analitis. Berdasarkan
metode tersebut Ali al-Sayis tidak menyebutkan langkah-langkah yang ditempuh
secara eksplisit dalam kitabnya, sehingga tidak dapat diketahui secara langsung
tanpa ada penelitian yang mendalam.
2.
Sistematika yang digunakan
al-Sayislebihsederhana, dandenganrincimenyebutkanmuufrodatdariayat yang
ditafsirkkan.
3.
Terkaitdengansumber yang di ambil,
al-Sayistidakmenulissumber yang digunakandalambentuk foot note (catatan kaki)
dalamkitabnya.
4.
Kitabinisedikitsulitdikajidandipahami.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik meninggalkan jejak yang baik,
Jangan lupa di comment ya :)