A. Gambaran Kitab
Kitab Al-Zamakhsyari ada empat jilid, penerbit Darul Fikri. Sampul kitab
berwarna merah dan kuning. Jilid pertama diawali surat Al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat Al-Maidah, terdapat 569 halaman. Jilid kedua diawali surat
Al-An’am dan diakhiri dengan surat Al-Anbiya’, terdapat 587 halaman. Jilid
ketiga diawali surat Al-Hajj dan diakhiri dengan surat Al-Hujurat, terdapat 572
halaman. Jilid keempat diawali surat Qof dan diakhiri dengan surat An-Naas,
terdapat 306 halaman.
Pada tahun 1986, tafsir al-Kasyaf dicetak ulang pada percetakan Musthafa
al-Babi al-Halabi di Mesir yang terdiri dari empat jilid. Kitab tafsir ini,
berisi penafsiran runtut berdasarkan tertib mushafi, yang terdiri 30 juz berisi
144 surat, mulai surat al-Fatihah sampai surat al-Nas. Dan setiap surat diawali
dengan basmallah kecuali surat al-Taubah. Tafsir ini terdiri dari empat jilid,
jilid pertama diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat
al-Maidah. Jilid kedua diawali dengan surat al-An’am dan diakhiri dengan surat
al-Anbiya’. Jilid ketiga diawali dengan surat al-Hajj dan diakhiri dengan surat
al-Hujurat dan jilid keempat diawali dengan surat Qaf dan diakhiri dengan surat
al-Nass.
- Biografi al-Zamakhsyari
Sebagaimana tertulis dalam tafsir al-Kasysyaf, nama lengkap
al-Zamakhsyari ialah Abd al-Qasim Mahmud ibn Muhammad ibn ‘Umar al-Zamakhsyari.
Tetapi ada juga yang menulis Muhammad ibn ‘Umar ibn Muhammad al-Khawarizmi
al-Zamakhsyari. Beliau lahir di Zamakhsyar, sebuah kota kecil di Khawarizmi
pada hari rabu 27 Rajab 467 H. Atau 18 Maret 1075 M. Beliau berasal dari
keluarga miskin, tetapi alim dan ta’at beragama.
Iamulaibelajar
di negerisendiri, kemudianmelanjutkanke Bukhara, danbelajarsastrakepadasyaikh
Mansur AbiMudar. KemudianpergikeMekahdanmenetapcukup lama
sehinggamemperolehjulukanJarullah (Tetangga Allah). Dan di sana pula
iamenulistafsirannya, al-Kasysyaf ‘an
Haqa’iqiGawamiditTanzilwaUyanilAqawil fi WujuhitTa’wil.
Al-Zamakhsyaridikenalsebagai
yang berambisimemperolehkedudukan di pemerintahan.Setelahmerasatidakberhasildankecewamelihat
orang-orang yang
darisegiilmudanakhlaqlebihrendahdaridirinyadiberijabatan-jabatan yang
tinggiolehpenguasa,
sementaraiasendiritidakmendapatkannyawalaupuntelahdipromosikanoleh guru yang
sangatdihormatinya, Abu Mudar. Setidaknyaadaduakemungkinanmengapa
al-Zamakhsyariselalugagaldalammewujudkankeinginannyaduduk di
pemerintahan.Kemungkinanpertama: kerenaiabukansajadariahlibahasadansastra Arab
saja, tetapijugaseorangtokohMu’tazilah yang
sangatdemonstratifdalammenyebar-luaskanfahamnya,
daninimembawadampakkurangdisenangiolehbeberapakalangan yang
tidakberafiliasipadaMu’tazilah. Kedua:
Mungkinjugakarenakurangdidukungkondisijasmaninya, beliaumemilikicacatfisik,
yaitukehilangansatukakinya.
Al-Zamakhsyarimembujangseumurhidup.Sebagianbesarwaktunyadiabadikanuntukilmudanmenyebarluaskanfaham
yang dianutnya,
sepertiseringdilakukankalanganMu’tazilahpendahuluannya.Olehkarenaitutidakmengherankanapabilapenulisbiografinyamencatatkuranglebih
50 buahkaryatulisannya yang mencakuberbagaibidang.Sebagiankarya
al-Zamakhsyariada yang masihdalambentukmanuskrip.Beliauwafat di
jurnaniyahpadamalam ‘Arafahtahun 538 H.
Al Zamakhsyariadalah orang-orang alimteristimewadalammasalahnahwu, bahasa,
sastradantafsir.Ra’yinyadalambahasa Arab diakuiolehahli-ahlibahasa.Zamakhsyarimenganutkepercayaanmuktazilah,
bermadzhabhanafi.Dialah yang mengarangkitab
al-Kasysyafmenyokongakidahdanmadzhabnya.Di
dalamtafsirnyaitujelasterlihatbahwaZamkhsyariituberhasilmelunturkankepintarannya,
kecerdikannyadankemahirannyaitusendirikarenapadanyaadatanda-tanda yang
dapatdilihatdarijauhbahwadiatelahmenghimpunkanayat-ayatuntukmembantumuktazilahdanmenolaklawan-lawannya.
Tapi dari pihak bahasa dia telah menyingkapkan tabir keindahan al-Qur’an
dan balaghahnya yang menarik bila ditinjau dari sudut ilmu balaghah, ilmu
al-Bayan, sastra, nahwu dan tasrif. Kitabnya ini menjadi tempat pengambilan
oleh orang dalam bahasa. Di dalam pendahuluan kitabnya itu dia menyebutkan
bahwa ada orang yang menadi penghalang bagi tafsirnya karena orang ini tidak
menyelami dengan mendalam. Diaadalah orang yang
ungguldalamduamacamilmukhusus
al-Qur’an.Yaituilmuma’anidanilmubayan.Diatidaktergesa-gesadalammengemukakankeduailmuini.
C. Sejarah Penulisan
Al-Zamakhsyari
menulis kitab tafsirnya yang berjudul al-Kasysyaf ‘an Haqaiq al-Tanzil wa
‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh al-Ta’wil bermula dari permintaan suatu kelompok
yang menamakan dirial-Fi’ah al-Najiyah al-‘Adiyah. Kelompok yang
dimaksud yakni kelompok muktazilah.
Berdasar
desakan pengikut-pengikut Muktazilah di Makkah dan atas dorongan al-Hasan Ali
ibn Hamzah ibn Wahhas, serta kesadaran dirinya sendiri, akhirnya al-Zamakhsyari
berhasil menyelesaikan penulisan tafsirnya dalam waktu kurang lebih 30 bulan. Penulisantafsirtersebutdimulaiketikaiaberada
di Makkahpadatahun 526 H danselesaipadahariSenin 23 RabiulAkhir 528 H.
Penafsiran
al-Zamakhsyarimendapatsambutanhangat di
berbagainegeri.Dalamperjalanankeduakemekkah, banyaktokoh yang
dijumpainyamenyatakankeinginannyauntukmemperolehkaryanyaitu.Bahakanpemimpinpemerintahanmekkah,
IbnWahhas, bermaksudmengunjunginyakekhawarizmuntukmendapatkankaryatersebut,
semuaitumenggugahsemangat al-Zamakhsyariuntukmemulaimenulistafsirnya,
meskipundalambentuk yang lebihringkas.
Penafsiran
yang ditempuh al-Zamakhsyaridalamkaryanyainisangatmenarik, karenauraiannyasingkattapijelas,
sehinggaparaUlama’ Mu’tazilahmengusulkan agar
tafsirtersebutdipresentasikanpadaparaUlama’ Mu’tazilahdanmengusulkan agar
penafsirannyadilakukandengancorakI’tizali, danhasilnyaadalahtafsiral-Kasysyafyagadasekarangini.
Padatahun 1968
M, tafsir al-Kasysyafdicetakulangpadapercetakan Mustafa al-Babi
al-Halabi, Mesirdalamempatjilid.Jilidpertamadiawalidengansurat
al-Fatihahdandiakhirisurat al-Maidah. Jilidkeduadarisurat al-An’amsampaisurat
al-Anbiya’.Jilidketigadarisurat al-Hajj sampaisurat al-Hujurat.
JilidkeempatdarisuratQafsampai al-Nas.
D. Metode, Sistematika dan Corak Penafsiran
Tafsiral-KasysyafdisusundengantartibmushafiyaituberdasarkanurutansuratdanayatdalamMushafUsmani.
Kemudianditulisdenganlebihdahulumenuluskanayat al-Qur’an yang
akanditafsirkankemudianmemulaidenganpenafsirannyadenganmengemukakanpemikiranrasional
yang didukungdengandalil-dalildaririwayathadismaupun al-Qur’an.
Meskipuniatidakterikatolehriwayatdalampenafsirannya.
Metode yang digunakan oleh al-Zamakhsyari dalam penafsirannya adalah metode
tahlili yaitu meneliti makna kata-kata dan kalimat-kalimat dengan
cermat. Iajugamenyingkapaspekmunasabahyaituhubunganayatdenganayatlainnya tau
suratdengansuratlainnya. Sebagianbesarpenafsirannyaberorientasipadarasio (ra’yu)
makatafsiral-Kasysyafdapatdikategorikanpadatafsirbi al-ra’yumeskipunpadabeberapapenafsirannyamenggunakandalilnaql
(nas al-Qur’an danHadis).
Metode dan Sistematika Penafsiran Tafsir
Al-Kasyaf dikenal sebagai tafsir yag bercorak ra’yi (tafsir bil ra’yi), yang dalam
menafsirkan ayat beliau selalu memberikan pandangan dan pendapat beliau sendiri
dengan diperkuat oleh perkataan dan sejarah dari pendahulunya atau para
shahabat nabi dan kadang-kadang menafsirkan ayat dengan ayat yang lain, juga
menafsirkan ayat dengan hadis Nabi SAW. Tafsir
al-kasyafbisadikategorikandalamtafsiranalisis (tahlili),
yaituditandaidenganbeliaumenganalisaayat
al-qur’andengancarabeliauyaitupandekatanbahasadanmemberikanpendapatbeliautarhadapayattersebut.
Dalamtertibpenulisanatausistematikapenafsiran, pertama-tama
beliaumenjelaskankedudukansuratyaitutempatturunnyaayatdanjumlahayatdalamsebuahsurat,
dilanjutkandenganmanafsirkanataumenjelaskanmaknaayatperayat.
E. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari Kitab al-Kasyaf adalah suatu kitab tafsir yang memiliki
keunggulan tersendiri di bidang kebahasaan, terutama yang berkaitan dengan
aspek-aspek balaghah dan analisisnya tentang kemu’jizatan al-Qur’an. Dan juga
uraiannya sangat dalam dan luas mengenai aspek kebahasaan sehingga ke puncak
kemashuran dan kehebatan.
Sedang kekurangannya yaitu dilihat dari subtansi penafsirannya itu
menonjolkan prinsip-rinsip Mu’tazilah dan para ulama menilainya negatif dan
menganggap tafsir ini tafsir yang menyimpang dari maksud-maksud kandungan
al-Qur’an.
F. Komentar Ulama’
Di kalangan para ulama, tafsir al-Kasysyaf sangat terkenal karena
kepiawaian al-Zamakhsyari dalam mengungkap kemukjizatan al-Qur’an, terutama
mengenai keindahan balaghahnya. Merekabahkanmengatakanbahwatafsirinilahyang
pertama kali menyingkapkemukjizatan al-Qur’an secarasempurna.Di
sampingkelebihantafsir
al-Kasysyafjugamemilikikelemahandankekurangan.Berikutbeberapapenilaianterhadaptafsir
al-Kasysyaf.
1.
Imam Busykual
Tafsir
al-Zamakhsyarilebihringkasdanlebihmendalam.Zamakhsyariseringmenggunakan
kata-kata yang sukardanbanyakmenggunakansyair,
sehinggamempersulitpembacauntukmemahaminya, danseringmenyerangmadzhab lain. Hal
inikarenaiaberusahamembelamadzhabnya, madzhabmuktazilah.
2.
Haidar al-Harawi
Tafsir al-Kasysyaf merupakantafsir
yang sangattingginilainya. Tafsir-tafsirsesudahnya, menurutHaidartiadasatupun
yang enendingibaikdalamkeindahanmaupunkedalamannya.Namuntafsir al-Kasysyafjugamemilikikekuranganantara
lain:
a)
Seringmelakukanpenyimpanganmaknalafadztanpadipikirkansecaramendalamdanmenafsirkanayatdenganpanjanglebar,
seakan-akanuntukmenutupikelemahannya, sertapenuhdenganpemikiranmuktazilah.
b) Kurang menghormati ulama
lainnya, sehingga al-Razi ketika menafsirkan surat al-Maidah: 54 menunjukkannya
kepada al-Zamakhsyari karena al-Zamakhsyari sering melontarkan celaan kepada
para ulama yang dicintai Allah SWT.
c) Terlalubanyakmenghadirkansyair-syairdanperibahasa
yang penuhdengankejenakaan, yang jauhdarituntunansyariat.
d) SeringmenyebutAhl
al-Sunnahwa al-Jama’ahdengansebutan yang tidaksopanbahkankadang-kadangmengkafirkan.
3. Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun mengatakan bahwa di antara tafsir yang paling baik dan paling
mampu mengungkapkan makna al-Qur’an dengan pendekatan bahasa dan balaghah
adalah tafsir al-Kasyysaf. Hanyasajapenyusunnyabermadzhabmuktazilah.Denganbalaghahbeliaumembelamadzhabnyadalammenafsirkan
al-Qur’an.
Menurut Ibnu Khaldun, kitab al-Kasysyaf karangan Zamakhsyari ini disamping
hadis hendaklah menjadi kitab pegangan bagi orang-orang yang akan menyusun
tafsir dalam mendalami bahasa, i’rab dan balaghah. Untukmeningkatkanilmu yang
dipergunakandalammenafsirkan al-Qur’an.Orang yang menuliskitab
al-Kasysyafiniadalahseorangahlibahasa yang terpandai di Irak.Selaindariitu yang
menyusunkitabiniberbauMuktazilahdalamsegiakidah.Inilah yang
dijadikanhujahbagimadzhabnya yang telahrusakitu.Karenadiamenerangkanayat-ayat
al-Qur’an
itudengancara-carabalaghah.Dengandemikianmakadengandiam-diamdiatelahmenyimpangdarimadzhabnya
yang kinitelahmemasukiahlisunah.
4. Mustafa al-Sawi al-Juwaini
Beliau berpendapat bahwa al-Zamakhsyari merupakan ulama muktazilah yang
sangat fanatik dalam membela paham Muktazilah, sehingga penafsirannya sangat
dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Muktazilah.
5. Ignaz Goldziher
Dalam bukunya Mazahib Tafsir al-Islami, Goldziher mengatakan bahwa
tafsir al-Kasysyaf sangat baik, hanya saja pembelaanya terhadap
Muktazilah sangat berlebihan.
6. Muhammad Husain al-Zahabi
Al-Zahabi berpendapat bahwa tafsir al-Kasysyaf adalah kitab yang
paling lengkap dalam menyingkap balaghah al-Qur’an.
Dari
beberapapenjelasanterhadaptafsiral-Kasysyafdi
ataskiranyadapatdipilahmenjaditigakelompokyaitu:
- kelompokpertamaberpendapatbahwatafsiral-Kasysyafadalahkitabtafsir yang sangatbaikkarenaberhasilmenyingkaprahasiakemukjizatan al-Qur’an denganpendekatanlughawi, terutamaaspekbalaghah.Tafsirinilayakdijadikansebagairujukanbagiparamufasir. Kelompokinihanyamelihatdarisisikeberhasilandalammenyingkapkemukjizatan al-Qur’an, tidakmelihatadanyapemaksaanmaknasebagianlafadz al-Qur’an padakelompokmuktazilah.
- Kelompokkeduaberpendapatbahwatafsiral-Kasysyaftidaklayakdijadikanrujukankarenapenyusunnyasangatfanatikdalammembelamuktazilahsehinggaayat-ayat yang tidaksesuaidenganprinsip-prinsipmuktazilahdibelokkanmaknanya agar sesuaidengandokrinmuktazilah. Penyusunnyajugaseringmelontarkanseranganterhadapulama lain yang tidaksepahamdengan kata-kata yang tidaksopan.
- Kelompokketigaberpendapatbahwadalambeberapabagiantafsiral-Kasysyafsangatbaikuntukdijadikanrujukan, yaitudalampengungkapankemukjizatan al-Qur’an. Tetapidalambagianlainnyayaitudalampenyimpanganmakna al-Qur’an, harusditinggalkan. Kelompokketigaini paling moderatdanbisadipedomanidalammembacatafsiral-Kasysyaf,sehinggadapatmemetikmanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik meninggalkan jejak yang baik,
Jangan lupa di comment ya :)