Ma’had Walisongo Semarang; Wali Santri
Antusias Ikuti Akhirussanah
IAIN – Ma’had Al-Jami’ah Walisongo Semarang adakan
kegiatan “Haflah Akhirussanah Wahtifal Al-lughotil Ajnabi’ah In Graduade
Celebration Students Of Ma’had Al-Jami’ah Walisongo 4th Generation
2013-2014”. Yang diisi dengan berbagai muwada’ah acara festival yaitu musabaqah khifdil qur’an, wa musabaqah qiroatul kitab, wa khitabah,
wa mujadilah bi lughotil arabiah, Englise debate, Story Telling. Bertempat
di Ma’had kampus 2 Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Walisongo Semarang, Sabtu (21/06).
Acara ini dihadiri hampir 400 orang wali dari 320 santri Ma’had, dimulai 08.30 WIB dan
berakhir pukul 15.00 WIB.
Fitrotun Nisa’ salah satu santri Ma’had
menjelaskan, “Acara tersebut diadakan setiap setahun sekali, berhubungan dengan
akhirnya masa tinggal di Ma’had karena hanya untuk satu tahun saja. Dan ini
sangat memberikan inspirasi sekali, terutama untuk semua yang mempunyai talent
dalam berbahasa Arab dan Inggris.
Fadholan Musyafa’ selaku kyai Ma’had pada saat
memberikan sambutan menyampaikan, “Yang terpenting dan yang harus dipegang itu ada 3 management yaitu management waktu,
management prioritas, dan management taqarrub ilallah”.
Fadholan Musyafa’ menambahkan karena sepintar apapun orang, kalau tidak
mempunyai akhlak yang baik, tidak ada apa-apanya. Dan dengan akhlak yang baik nantinya
akan membantu orang tersebut menjadi seorang yang berwawasan internasional dan
berkarakter lokal karena dengan cara itu yang paling mabruk fi ilmuki.
Darori Amin juga menuturkan,” Kalau kita mau
keliling dunia ini, tingkatkan bahasa melalui toefl 550 dan itu sangat mudah,
selalu inget 3 management yang diberikan bapak kyai Fadholan walaupun sudah
keluar dari ma’had. Berapapun kalian meminta uang 15 juta misalnya sekalipun, kalian bisa keluar negeri asalkan dengan
persyaratan toefl mencapai 550. Dan di IAIN sendiri mempunyai banyak sekali beasiswa
salah satunya melalui (DBLP).
Sebelum acara Akhirussanah digelar Ma’had juga
mengadakan berbagai acara untuk menyambut datangnya festival tersebut, kemudian
menyerahkan piagam dan piala untuk kejuaraan pada saat akhirussanah digelar.
Wahidatun Ni’mah pengurus ma’had asal Rembang
mengatakan, “Bahwa acara akhirussanah ini dilakukan untuk meningkatkan bakat
para santri ma’had dengan mengadakan berbagai khitabah, debate, story
telling dan sebagainnya hal itu bertujuan untuk mengaplikasikan skill
dari ma’had agar dapat mengembangkan dan mengetahui minat bakat masing-masing santri.
Wahidatun Ni’mah melanjutkan, sebenarnya untuk
tetap bisa tinggal di Ma’had kita tidak mensyaratkan santri untuk menguasai
bahasa keduanya Arab dan Inggris, tetapi kita masih dapat mempertahankan santri
yang pandai dalam berbahasa Arab ataupun bahasa Inggris saja, tetapi yang mempunyai
akhlak baik, karena akhlak itu sebagai dasar dari pendidikan.
Pada acara tersebut, para wali dan santri Ma’had
sangat antusias sekali, dari mulai saat mengadakan lomba dan kemudian penyeleksian.
Minat orang tuapun bagus, tidak seperti tahun-tahun kemarin yang baru mengikuti
sebentar kemudian pulang. Tetapi berbeda dengan yang sekarang, karena para wali
santri dapat meresapi rasa bangga menyaksikan anak-anak mereka pada saat dapat
ikut tampil dalam berbagai agenda dengan menggunakan bahasa Arab ataupun
Inggris dan mendapatkan didikan dari ma’had. Walaupun hanya satu tahun, itu
sudah merupakan sesuatu yang menabjubkan. Dapat dilihat juga dari pengorbanan
orang tua mereka meskipun dari tempat tinggal yang jauh, mereka tetap berusaha
datang menyaksikan acara dari awal sampai akhir.
Karena dengan menampilkan bakat masing-masing
santri itu, para orang tua tahu hasil dari belajar anak-anak mereka selama di Ma’had
Walisongo.
[Ulfa]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pembaca yang baik meninggalkan jejak yang baik,
Jangan lupa di comment ya :)