Jumat, 06 Februari 2015

TAFSIR AL-NASAFI



A.    Gambaran Kitab
Nama kitab      : Madarik At TanzilwaHaqa’iq at Ta’wil
Karangan         :Hafidz al-Din AbiBarakatAbdillah bin Ahmad bin Mahmud Annasafi
Jumlah Jilid     : 2 jilid
Jilid pertama    : Al fatihah- Al Isra’
Jilid kedua       : Al kahfi – An-Nas
Ukuran            : 20 x 28 cm
Jumlah Halaman          :
Jilid pertama    :331 Halaman
Jilid kedua       :338 Halaman
Penerbit           : Darul Fikri
Kota terbit       : Birut-Libanon
Warna sampul : Biru campur merah

B.     Biografi
Namalengkap An NasafiadalahHafidz al-Din Abdullah bin Ahmad bin Mahmud an – Nasafi. Ialahir di Nasaf, salahsatukotaAsbaban, kota Sind yang terletakantaraJihundan Samarkand. Wafatpadatahun710 H.An–Nasafitermasukulama yang menganutmadzhabHanafi.
An–Nasafimenguasaiberagamdisiplinkeilmuan. Mulai dari fiqih, ushul fiqih, akidah, teologi, dan tafsir. Dalam perjalanan hidupnya an–Nasafi mampu merangkum berbagai metodologi riset. Memang ia gemar melakukan penelitian terutama perihal tafsir Al – Quran. IabergurukepadabanyakulamasepertiSyams al –A’immah al – Kurdidan Ahmad bin Muhammad al – Itabi.
SebagaiseorangpenganutMadzhabHanafi, an–Nasafimemilikisikap yang tegasterhadappenyimpangandalampenafsiranAl– Quran. Misalnya ia mengkritiki tafsir al–Kasyaf berikut buku–buku teologis aliran Mu’tazilah. Karena itulah universitas Al–Azhar sangat apresiatif terhadapnya dan juga karya– karyanya. Bahkan sebagian besar karya An–Nasafi menjadi buku pelajaran wajib di Universitas Islam tertua itu. Ia wafat pada tahun 701 H di kota Aidzaj yang terletak di antara Khuristan dan Ashfahan.
Karya–karyanya:
·         MadarikAtTanzilwaHaqa’iq at Ta’wil (pengetahuantentangwahyudanhakekat–hakekatma’nanya).Suatukitabtafsirbirra’yitafsir Al Qur’an berdasarra’yudanijtihad,
·         KunduzuzDaqa’iq, karyanyadalambidangushul,
·         Al Qafie, karyanyadalambidangfuru’ fiqih
·         ‘Umdah al – ‘Aqa’id fi al – Kalam,
·         al – I’timad,
·         al – Kafi fi Syarh al – Wafi,
·         Kanz ad – Daqa’iq fi FiqhHanafi,
·         Dansebagainya.
TafsirMadarik at – TanzilwaHaqa’iq at – Ta’wil, dikategorikantafsirilmiah yang cermat, tidakberbelit, tidakmembosankan, dantidakjugaterlaluringkas. Meskiiakerapmengkritiktafsiral–Kasyafnamuniamengakuibahwaselain TafsirBaidhawi, tafsirnyajugaterinspirasikaryaaz – Zamakhsyaritersebut. Dari TafsirBaidhawi, iamengadopsikedalamanmakna, pemahaman yang rasional, pengarahan yang tepat, dankelugasan yang focuspadapenafsiran. Adapundaritafsiraz – Zamakhsyari, iameminjamanalisisbahasanya.
C.    Metode Penafsiran
Kitab tafsir karya An Nasafi bernamaMadarikut Tanzil wa Haqa’iqut Ta’wil, merupakan sebuah tafsir tahlili yang tidak terlalu ringkas dan sempurna, tafsir ini berupaya menafsirkan ayat-ayat al-Quran secara berurutan sesuai dengan mushaf Usmani,dari ayat ke ayat serta dari surah kesurah al-Fatihah hingga surah an-Naas.
Dalam menafsirkan al-Quran AnNasafi, menurut Pengarang kitab Kasyfuzzunum mengatakan, “Tafsir ini merupakan kitab yang sederhana tentang ta’wil, namun mencakup seluruh segi i’rob dan qiro’at. Mengandung segala segi keindahan ilmu badi’ dan isyarah, memuat beberapa pendapat ahli sunnah wal jama’ah dan jauh dari kebatilan-kebatilan golongan bid’ah dan dalalah. Tafsirinitidakpanjang (tidakbertele - tele) dantidak pula pendek.Iajugatermasukkedalamtafsirbirro’yi.
Dalam masalah qira’at beliau hanya membicarakan Qira’at Tujuh yang mutawatir dan menisbahkah setiap qira’at kepada qori’nya.
Kemudian dalam menafsirkan ayat-ayat hukum,beliau mengemukakan pendapat madzhab-madzhab dan menonjolkan pendapat madzhabnya (madzhab Hanafi) serta membela madzhabnya itu dan menolak siapa saja berselisih pendapat dengannya.
Kemudian beliau sedikit sekali mengutip riwayat-riwayat Israiliyat dan kadang mengiringi apa yang dikemukakannya dengan penolakan dan pencelaan,sebagaimana yang beliau lakukan pada kisah Nabi Daud dan Sulaiman as,kadang beliau menyebutkan hadits maudhu’ dan riwayat-riwayat israiliyat yang tidak diketahui asal usulnya tanpa memberikan komentar apa-apa.

D.    Corak
Kitab tafsir karya An Nasafi yang bernama Madarikut Tanzil wa Haqa’iqut Ta’wil, merupakan sebuah kitab tafsir yang besar, berlaku tenar, gampang, dan mendetail. Yang penafsiran secara  bi al-ra’yu, tafsir ini lebih ringkas dan sempurna. Dan ciri khas dari tafsir inimenggunakan jalan ijtihad, setelah beliau terlebih dahulu memahami bahasa arab dan gaya-gaya ungkapan para ‘ulama dan disamping itu juga mengambil sedikit dari riwayat-riwayat isra’iliyat.
Dari penjelasan Saiful Amin Ghofur dalam bukunya Profil Para Mufassir Al Quran (Yogyakarta: Insan Madani, 2007) “Tafsir Madarik at – Tanzil wa Haqa’iq at – Ta’wil, dikategorikan tafsir ilmiah yang cermat, tidak berbelit, tidak membosankan, dan tidak juga terlalu ringkas” maka ia dikategorikan pada corak penafsiran ilmiah atau ilmi.

E.     Sistematika
Dari sistematika penyusunan,kitab tafsir yang terdiri dari dua jilid yang diawali dengan menyebutkan basmallah, tahmid, shalawat, signifikasi ilmu tafsir dan menguraikan metode penafsirannya dengan  menjelaskan bahwa  Tafsir ini merupakan kitab yang sederhana tentang ta’wil, namun mencakup seluruh segi i’rob dan qiro’at. Mengandung segala segi keindahan ilmu badi’ dan isyarah, memuat beberapa pendapat ahli sunnah wal jama’ah dan jauh dari kebatilan-kebatilan golongan bid’ah dan dalalah dan sebelum menjelaskan penafsirannya  beliau mencantumkan  surah/ayat  makkiy atau madanynya. Dan diakhir penafsirannya beliau mengucapkan tahmid dan shalawat
Dan salah satu ciri yang menjadi karateristik  tafsir ini adalah pembahasan tidak terlalu ringkas dan tidak bertele-tele dalam menafsirkannya.

F.     Kelebihan dan Kekurangan
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa Tafsir An Nasafi merupakan kitab yang sederhana, jelas, padat, dan ringkas mengenai penta’wilan. Namun meski ringkas, imam pun mencakup seluruh segi I’rob dan qira’atnya. Mengandung segala keindahan badi’ dan isyarat, jauh dari kebatilan, juga tidak panjang atau pendek.
Meskitermasukkategoritafsirilmiah, namunsayingiakurangselektifterhadaphadis–hadis yang dikutipnya. Dalamtafsirinimasihbanyakditemukantafsir – tafsirIsroiliyat. Selain itu ia tidak cukup berani untuk memberi penjelasan yang memadai terhadap berbagai pendapat yang berkenaan dengan ayat–ayat yang menjadihujjahberagamaaliran.
Hal lain juga patut diungkap sebagai kelemahan tafsir ini adalah kerapnya mengkritik tafsir al–Kasyaf, namun ia mengakui bahwa selain tafsir Baidhawi, tafsirnya juga terinspirasi karya az–Zamakhsyari tersebut. Dari TafsirBaidhawi, iamengadopsikedalamanmakna, pemahaman yang rasional, pengarahan yang tepat, dankelugasan yang fokuspadapenafsiran. Adapundaritafsir az–Zamakhsyari, iameminjamanalisisbahasanya. Iatakterbantahjikamengekorpada az–ZamakhsyaridanBaidhawi. Karenaituiaterlihatambigu. Di satusisigetolmengkritikaz – Zamakhsyari, namun di sisi lain tafsiranyadaripengadopsianpemikiran az–Zamakhsyariterutamadalambalaghohquranisangatdominan.
G.    Komentar Ulama’
·         Di dalam tafsir An Nasafiy memiliki penjelasan yang miskin terhadap banyak pendapat yang berkenaan ayat-ayat yang menjadi hujjah beragam aliran, Nasafiy hanya menyebutkan dan terkesan enggan menjelaskan, ia seakan berasumsi dengan popularitas pendapat-pendapat tersebut di banyak kalangan dan kelanggengannya.
·         Akan tetapi meski sangat hati-hati tetap juga didapatkan dalam kitabnya kisah israiliyyat.


4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. dari manakah sumber biografi ini ya?

    BalasHapus
  3. Artikel kamu bagus gan! aku selalu menunggu artikel kamu.. Seperti artikel berjudul Tafsir Mimpi kucing

    BalasHapus
  4. bagaimana cara download file pdf kitab Madarik At TanzilwaHaqa’iq at Ta’wil

    BalasHapus

Pembaca yang baik meninggalkan jejak yang baik,
Jangan lupa di comment ya :)